Oleh : Drs. H. Teguh
Sunaryo
Direktur DMI Primagama
Direktur DMI Primagama
Bagi saya
ada dua hal yang harus dibahas dalam judul atau tema tersebut diatas. Pertama
perihal istilah pendidikan dan kedua perihal istilah karakter. Ada dua
definisi pendidikan (dalam arti yang luas) yang saya pegang teguh.
Definisi Pertama, pendidikan (dalam arti
yang luas) adalah upaya mengembangkan potensi menjadi prestasi
melalui pemberian fokus stimulasi untuk memiliki kompetensi dan reputasi.
Definisi Kedua, pendidikan (dalam arti
yang luas) adalah upaya mewujudkan visi berbasis potensi melalui
serangkaian fokus stimulasi untuk memiliki kompetensi dan prestasi.
Dari kedua definisi tersebut sebenarnya secara implisit sudah ada muatan
tentang apa yang disebut karakter. Kesimpulan sementara, bahwa pendidikan yang
dilaksanakan dengan benar dan bertanggungjawab itu sudah inklud di dalamnya
sudah ada nila-nilai atau cakupan yang mengantarkan seseorang untuk memiliki
karakter.
Setidaknya orang yang punya karakter (tentu yang baik dan normal)
pastilah memiliki sifat-sifat yang disebutkan dalam dua definisi pendidikan
tersebut, misalnya punya ciri-ciri: punya potensi, siap diberi stimulasi, punya
prestasi, kompetensi, visi dan tentu reputasi. Andai kedua definisi pendidikan
tersebut dianggap benar maka istilah pendidikan berbasis karakter tidaklah
perlu ada. Menurut kamus besar bahasa indonesia, karakter adalah sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.
Sebenarnya tanpa karakter sekalipun seseorang itu hakekatnya sudah berbeda bila
dibandingkan dengan yang lain, namun tentu penegasan tersebut diletakkan pada
perbedaan perilaku yang positif yaitu produktif dan bermanfaat bagi sesama. Dan
perilaku tersebut bagian dari ciri-ciri orang yang berprestasi dan berreputasi.
Dapat pula disederhanakan bahwa orang yang berkarakter adalah orang yang
memiliki sifat jujur, bersih, sopan, santun, tanggungjawab dan bermanfaat bagi
sesama.
Andai saja kita mau jujur, beberapa mata pelajaran di dalam kurikulum
kita sudah ada muatan pendidikan yang berbasis karakter, misalnya : Pelajaran
agama, PPKn, Bahasa Indoensia yang baik dan benar. Ketiga mata pelajaran
tersebut sama sekali tidak pernah mengajarkan kejelekan. Dengan pelajaran agama
kita diajari untuk mencintai Tuhan dan sesama makhluk. Dengan PPKn kita diajari
untuk cinta pada negara dan sportif untuk menjalankan hak dan kewajibannya.
Dengan bahasa indonesia kita diajari dan dituntun untuk bisa berbahasa yang
baik, benar dan santun. Lantas kekeliruannya dimana kok masih dibutuhkan
pendidikan berbasis karakter ?
Pendidikan berbasis karakter dibutuhkan (setidaknya
pada saat ini) sebab banyak orang yang berpendidikan tinggi dan jabatannya
tinggi masuk penjara, tertangkap KPK, terbukti korupsi dan bertindak asusila.
Selama masih ada orang yang masih memiliki karakter negatif atau perilaku
negatif maka selama itu pula pendidikan karakter masih dibutuhkan. Bagi saya
konsep pendidikan karakter di Indonesia tidak perlu dibuat yang aneh-aneh. Kita
sudah memiliki dasar negara pancasila yang didalamnya sudah mengandung ajaran
tentang karakter. Pancasila sebagai dasar negara sudah mampu membedakan bangsa
kita dibandingkan dengan bangsa yang lain. Dengan pendidikan karakter berbasis
pancasila maka manusia indonesia berkarakter yang berketuhanan yang maha esa,
berkemanusiaan yang beradab, kebersamaan dalam persatuan, bermusayawarah dalam
bermasyarakat, dan berkeadilan sosial antar sesama. Dalam perspektif
keberbakatan maka pendidikan karakter adalah menyangkut : Bakat (potensi dasar
alami), Harkat (derajat melalui penguasaan ilmu dan teknologi) dan Martabat
(harga diri melalui etika dan moral). Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana
menyusun kurikulum dan silabusnya dalam tiga dimensi model pendidikan kita ? Pada
pilar pendidikan formal, non formal dan informal ? Pada jenjang sekolah dasar,
menengah dan perguruan tinggi ? Semuanya membutuhkan keahlian dan pengalaman
yang memadai, serahkan semuanya pada ahlinya apabila tidak maka dunia akan
berantakan. Semogalah jaya Indonesiaku. Terimakasih.
- Reviewer: Unknown -
ItemReviewed: Pendidikan Berbasis Karakter